Jumat, 21 November 2014

Uang Memang Bukan Segalanya tapi...| Demi Uang Melakukan Segalanya

Entah sudah berapa kali kalimat sakti bin bijak ini terucapkan. Uang bukan segalanya dalam hidup dan Uang bukan sumber kebahagiaan. Begitulah kebenarannya. Tapi kemudian menjadi kebenaran basi dan terlantarkan.
Mengapa?
Kenyataannya tetap saja banyak manusia yang berlomba-lomba mencari uang dengan segala cara demi untuk membeli segalanya dan menikmati kebahagiaan.
Bahkan tidak sedikit yang rela menyembah uang dan menjadikannya sebagai tuhan baru. Lebih setia pada uang daripada Tuhan-nya.
Bagaimana tidak? Demi uang manusia rela meninggalkan ibadahnya menyembah Tuhan. Demi uang rela meninggalkan istri atau suami dan anaknya.
Demi uang manusia rela mengabaikan suara nuraninya. Demi uang pula sampai harus menjual tubuh dan harga dirinya.
Ketika uang sudah menjadi segalanya manusia pun rela menjadi pembunuh dan meracuni sesamanya. Mencelakai dan memperdaya.
Demi uang sampai perlu memutuskan tali persaudaraan dan persahabatan. Demi uang sampai hati melakukan penghianatan. Demi uang integritas dipertaruhkan.
Masih ada. Demi uang manusia dengan bangga memamerkan kemaluannya tanpa rasa malu-malu. Atas nama ini-itu.
Demi uang ada manusia yang sampai mau bekerjasama dengan setan dan mempersembahkan tumbal berupa nyawa sesamanya. Bahkan nyawa anak sendiri.
Ini bukan omong kosong. Ini realita kehidupan yang bisa kita temui dalam kehidupan atau bahkan kita sendiri yang menjadi pelakunya.
Kita rela mengorbankan segalanya demi uang yang sesungguhnya melebihi apa yang kita butuhkan oleh keserakahan yang sudah mengakar dalam diri kita.
Kita menyadari uang bukan segalanya. Tapi tetap kehilangan kesadaran ketika sudah berhubungan dengan uang, sehingga akan melakukan segala cara untuk mendapatkannya.
Saya tahu sudah ada yang menunjukkan muka yang cemberut ketika saya menulis dengan kata kita dan protes,Enak aja kita? Saya sih gak gitu-gitu amat kali. Elu aja kali yang gitu selama ini!
Kalau benar ada yang bilang saya begitu kali ya saya juga bakal protes,Enak aja, saya juga gak begitu kali. Cuma sesekali aja sih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar