Sabtu, 29 Juni 2013

Senangnya hatiku | Masa Kecil Sungguhlah Indah Tak Terlupakan

Di relung hatiku…
Malam ini saya menghabiskan malam dengan mencoba flash back kehidupanku yang tak terasa sudah memasuki masa 27 tahun lamanya. Ini bukan perenungan ulang tahun (milad) karena memang milad ku sudah sekitar 2 bulan lalu, tetapi ini postingan yang khusus saya buat untuk sahabatku Anak-anak piase , yang meminta saya membuat kisah yang menyenangkan hati, istilahnya kisah suka dalam kehidupan kita. Saya sungguh bersemangat ketika diminta menuliskan kisah suka alias hal yang menyenangkan yang pernah menghinggapi dan alhamdulillah begitu banyak peristiwa yang sungguh membuat bathin ini senang. menurutku untuk menulis nya perlu beberapa postingan , namun kali ini saya ingin memutar waktu menuju tahun 90-an. Bagi sahabat yang ingin menyelami kisah indahku, silahkan lanjutkan ke paragraf berikutnya.

i’m so happy
Sahabat, salah satu episode kehidupan yang takkan terlupakan bagi saya adalah waktu kecil di kampung halaman tepatnya di sebuah desa Talang piase, sebuah desa/kel. di Kab. Muba, Sumatera Selatan. Masa kecil yang sangat jauh dari hiruk pikuk kota begitu bersahaja bagi saya waktu  kecil. Walaupun listrik masuk ke desa kami baru di tahun 2011, tapi alhasil kami sudah mendapatkan suguhan informasi melalui media TV di zamannya doraemon baru mengudara, namun kehidupan desa yang bersahaja yang mengajarkan sopan santun, saling menghargai, kesederhanaan, inilah yang menjadi basic character building bagi diri saya pribadi.
Ketika menginjak usia 5 tahun, lazimnya anak-anak di kota memasuki pendidikan pre school yang lazim disebut TK. Di usia tersebut saya pun tidak mengikuti pendidikan pre school tersebut. saya langsung sekolah SD saja karna di desa kami belum ada yg namanya pendidikan usia dini (PAUD). Karena waktu itu jalan belum di cor beton seperti sekarang dan masih jarang orang-orang bemotor, dan hampir setiap hari berjalan kaki dari dan menuju sekolah, tapi itu saya jalani dengan hati yang senang, bahkan masa itu masa yang sungguh indah. Ketika berada di SD, Bu Guru berhasil menanamkan sebuah pengharapan/dream bagi saya. Saya yang anak desa akhirnya berani bermimpi, berani bercita-cita, waktu itu saya menuliskan di cover buku saya “aku nak jadi profesor ???”. Dalam benak saya waktu itu, saya harus sekolah tinggi-tinggi menjadi seorang professor yang mengajar di sebuah perguruan tinggi. Bayangkan kawan, anak SD sdh bercita-cita jadi profesor akibat hasutan Bu Guru, bahwa saya bisa menjadi orang hebat dengan menjadi seorang yang berpendidikan tinggi, seorang profesor.

Kami yang bersekolah di kampung memiliki kebiasaan setiap pulang sekolah tiap sore harinya senang maen yeye, atau istilah kami sajingking, galar dan gasti, kalau malam nya kami mengaji, kalau tidak mengaji kami main secanting’. Berbeda dengan anak sekarang kami menggunakan kebiasan itu setiap hari untuk mengisi hari-hari kami, di zaman kami dulu belum kenal dengan istilah internetan.. tiap hari kami mandi urik beranyut saling cul Walaupun agak lelah tetapi karena jumlah kami yang cukup banyak, kami melakukannya dengan hati senang, menyusur sungai, menyelam bawah para, Jika mengenang masa ini kadang saya rasanya ingin kembali ke masa itu, tak jarang saya tersenyum hingga air mata kadang meleleh dipipi. Masa kecil di kampung memang sungguh indah.
Basic Education Skill yang kami terima waktu itu memang begitu sederhana, bukan yang systematic seperti anak zaman sekarang, masih kecil sudah kenal dgn hp,internetan, kehidupan malam, dugem.dll. Tetapi hal yang begitu indah dikenang adalah menyatunya rasa chemistry ladunni di dalam hati saya dilanjutkan pendidikan akhlak/budi pekerti di Rumah  di lingkungan kami pada waktu itu. Yang selalu membuat saya sangat terkesan adalah kesederhanaan dan ketulusan  kami yang menanamkan sikap seorang pembelajar sejati yang tidak manja akan keadaan. dan kami berhasil menanamkan idea “ tradidsi anak kampung,, yang mana dewasa ini sudah mulai hilang berkat kemajuan zaman”. Dengan metode yang sangat sederhana dan fasilitas yang serba terbatas tapi kami disuguhkan pada sebuah dunia yang indah, bebas, alami tanpa ada beban, budi pekerti, saling menghargai dan selalu bercita-cita tinggi, setinggi-tingginya.
Hari ini saya telah mendapatkan banyak hal, menjadi seorang suami dari istri saya yang luar biasa, menjadi seoranng ayah (insya Allah tunggu saja.hehehheeh), kesemuanya itu adalah bukan kebetulan. Semuanya berproses dari masa yang sangat indah di desa terpencil nun jauh di sana.hehehehe.. yang menjadi modal untuk kehidupanku saat ini dan yang akan datang jauh lebih bermakna, bermanfaat dan jauh lebih sukses.
semoga ada manfaat buat seluruh saudaraku sekalian.