Jumat, 21 November 2014

Sudut Pandang| “Kebodohan” Orang Pintar


Jika saya sebut kata “bodoh”, mungkin di benak kita akan terlintas gambaran bahwa orang “bodoh” yaitu orang yang tak berpendidikan serta mempunyai tingkat kecerdasan yang dibawah rata-rata. Pendapat ini benar, namun ini hanya mengacu pada arti secara umum. Sekedar diketahui saja, bodoh memang seringkali diidentikkan dengan kekurangan secara mental atau psikologis. Banyak pendapat yang beranggapan bahwa bodoh sama dengan idiot, goblok, telmi (telat mikir) dan sebagainya. Orang bodoh biasanya sangat konyol dalam bertindak, maka dari itu tak jarang penyandang gelar “bodoh” sering membuat orang lain terpingkal-pingkal karena kekonyolannya. Terlepas dari itu, terkadang karena penyakit “bodoh” ini, orang lain jadi naik pitam karena kesalahan yang dilakukan dengan sengaja yang mengakibatkan kerusakan maupun kerugian. Entahlah karena kekonyolan orang bodoh seringkali membawa dampak yang membingungkan. Jadi teringat kata pepatah “jika kamu tak mampu membuat kagum orang lain dengan kepandaianmu, maka setidaknya kamu bisa membuat bingung mereka dengan kebodohanmu”. Ini adalah motivasi untuk penyandang gelar “bodoh”. Setidaknya mereka merasa puas setelah bisa membuat bingung orang lain. Dalam kekurangan pasti ada kelebihan.
Satu lagi yang menonjol dari orang bodoh yakni keberanian. Saya pernah menulis status di jejaring sosial yang isinya kurang lebih begini “Orang Bodoh Lebih Berani Dibandingkan Tentara Perang”. Kenapa saya katakan demikian ? Sudah pasti karena ada perbedaan yang mencolok diantara keduanya. Jika seorang Tentara Perang pasti punya prinsip “berfikir sebelum bertindak” sedang untuk orang bodoh lebih konyol lagi karena mustahil dia akan berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Sangat sederhana untuk dipahami.
Dari uraian saya, setidaknya saya dapat definisikan dua hal yang yang berkaitan dengan “kebodohan”. Tentu saja terlepas dari arti bodoh secara umum. Jika bodoh secara umum berkaitan dengan kekurangan maka disini saya definisikan “kebodohan” yang justru dimiliki orang pandai. Sangat lucu jika saya katakan ini dan Anda pun tidak akan setuju jika orang pandai itu bodoh. Sudahlah, anggap saja saya ini berceloteh. Definisi kebodohan yang saya maksud ada 2 hal yaitu prinsip seseorang dalam menyikapi masalah kehidupan. Ini artinya orang pandai saja masih dapat dikatakan bodoh jika melakukan “kekonyolan” yang akan saya jelaskan. Definisi dari kebodohan ada 2 hal yaitu “Bertindak Tanpa Berfikir” dan “Berfikir Tanpa Bertindak”. Baiklah, akan saya coba uraikan satu persatu. “Bertindak Tanpa Berfikir” adalah kebodohan yang sangat nyata dan telah banyak orang terjerumus ke dalam hal ini. Biasanya mereka akan bertindak seperti ini jikalau dalam keadaan tak terkontrol, emosional misalnya. Banyak sekali mereka yang akhirnya menyesal karena perbuatan serta tindakannya yang mencerminkan kebodohan ini. Lihat saja pada realitanya, hampir setiap waktu kata “sesal” akan diucapkan manakala telah melakukan tindakan konyol.
Kemudian definisi “Berfikir Tanpa Bertindak”. Ini juga seringkali menimpa para kaum intelektual yang hanya sibuk dengan gagasan dan pemikirannya namun tidak direalisasikan dalam bentuk tindakan nyata. Lihat para Politisi yang berkampanye, mereka akan berkoar-koar tentang janji-janji manis namun pada kenyataannya omong kosong. Hal ini juga tak luput dari kita sendiri, kita akan mudah merencanakan segala sesuatu yang indah namun ternyata itu hanya bentuk imajinasi serta khayalan kita semata. Dari definisi ini, tentunya kita dapat memahami bahwa kebodohan bukan hanya mengacu pada tingkat kecerdasaan (IQ) yang rendah saja namun kita pun akan terlihat “bodoh” manakala tindakan kita tak sesuai dengan realita. Semoga bermanfaat…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar